Minggu, 15 Januari 2017

TUGAS IBD 4


   MAKALAH
ILMU BUDAYA DASAR 4
TEMA : MANUSIA & KEADILAN

                                                                                                                       













Disusun oleh :
Kelompok VIII
   Ari Setiawan                            (11216038)
  Innes Sari Iswandini                (13216533)
  Muhammad Reza Syahputra   (15216049)
 
KELAS 1EA31
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAGEMENT
Mata Kuliah  - Ilmu Budaya Dasar
Dosen – Bapak Ari

 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai pendahuluan, Makalah ini dibuat untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan keadilan dalam kehidupan masyarakat. Kami menyusun makalah ini bersifat universal yang membahas secara luas dan dalam pandangan umum. Karena pada dasarnya dalam unsur hidup manusia harus ada keadilan untuk menentukan antara kebenaran dan kebohongan/kecurangan.
Diharapkan dengan adanya makalah kami dapat membantu dalam pembahasan dan pandangan mengenai hubungan Manusia dan Keadilan

                                                                                           14 Januari 2017



                                                                                                Penyusun

2.1 Rumusan Masalah
A. Pengertian Keadilan
B. Makna Keadilan
C. Contoh-contoh keadilan
D. Pengertian keadilan sesuai sila ke – 5 Pancasila
E. Macam-macam keadilan
F. Pengertian Kejujuran
G. Hakikat Kejujuran
H. Pengertian kecurangan
I. Sebab-sebab orang berbuat Curang

3.1 Tujuan
1. Agar pembaca mngetahui keadilan yang sebenarnya
2. Agar pembaca dapat memahami semua unsur-unsur kejujuran
3. Agar pembaca tidak berbuat curang selama dalam hidupnya
4. Agar memberi tambahan manfaat kepada pembaca  


A.      PENGERTIAN
        Keadilan berasal dari istilah adil yang berasal dari bahasa Arab. Kata adil berarti tengah, adapun pengertian adil adalah memberikan apa saja sesuai dengan haknya.
B.      MAKNA KEADILAN
Keadilan berarti :
1. Tidak berat sebelah
2. Menempatkan sesuatu ditengah-tengah tidak memihak
3. Berpihak kepada yang benar,
4. Tidak sewenang-wenang.
      

         Keadilan juga memiliki pengertian lain yaitu suatu keadaan dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara memperoleh apa yang menjadi haknya sehingga dapat melaksanakan kewajibannya. Sedangkan Pengertian Keadilan Menurut Kamus Bahasa Indonesia (KBBI) adalah suatu hal yang tidak berat sebelah atau tidak memihak serta tidak sewenang-wenang. Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) kata adil berasal dari kata adil, adil mempunyai arti yaitu kejujuran, kelurusan, dan keikhlasan yang tidak berat sebelah. 




C.      CONTOH-CONTOH KEADILAN
  

1. Contohnya keadilan komunikatif adalah seseorang yang diberikan sanksi akibat pelanggaran yang dibuatnya tampa melihat jasa dan kedudukannya. 
2. Contoh keadilan distributif adalah seorang pekerja bangunan yang diberi gaji sesuai atas hasil yang telah dikerjakan. 
3. Contoh keadilan vindikatif adalah pengedar narkoba pantas dihukum dengan seberat-beratnya. 
4. Contoh keadilan kreatif adalah penyair diberikan kebebasan dalam menulis, bersyair tanpa interfensi atau tekanan apapun. 
5. Contoh keadilan protektif adalah Polisi wajib menjaga masyarakat dari para penjahat.





D. PENGERTIAN KEADILAN SOSIAL (MENURUT SILA KE-5)
Sila Kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia;      mengajak masyarakat aktif dalam memberikan sumbangan yang wajar sesuai dengan kemampuan dan kedudukan masing-masing kepada negara demi terwujudnya kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir dan batin selengkap mungkin bagi seluruh rakyat. Manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan soial dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam rangka ini dikembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Untuk itu dikembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, serta menghormati hak-hak orang lain


E.      MACAM-MACAM KEADILAN
Macam-macam atau jenis-jenis keadilan menurut secara umum adalah sebagai berikut :
  • Keadilan Komunikatif (Iustitia Communicativa) : Pengertian keadilan komunikatif adalah perlakuan kepada seseorang tampa dengan melihat jasa-jasanya.
  • Keadilan Distributif (Iustitia Distributiva) : Pengertian keadilan distributif adalah perlakuan kepada seseorang sesuai dengan jasa-jasa yang telah dilakukan.
  • Keadilan Vindikatif (Iustitia Vindicativa) : Pengertian keadilan vindikatif adalah keadilan yang memberikan hukuman atau denda sesuai dengan pelanggaran atau kejatahannya.
  • Keadilan Kreatif (Iustitia Creativa) : Pengertian keadilan kreatif adalah keadilan yang memberikan masing-masing orang berdasarkan bagiannya yang berupa kebebasan untuk menciptakan kreativitas yang dimilikinya pada berbagai bidang kehidupan.
  • Keadilan Protektif (Iustitia Protektiva) : Pengertian keadilan protektif adalah keadilan dengan memberikan penjagaan atau perlindungan kepada pribadi-pribadi dari tindak sewenang-wenang oleh pihak lain.





F.      PENGERTIAN KEJUJURAN

Kejujuran adalah mengatakan sesuatu dengan sebenar-benarnya. Definisi yang lain dari kejujuran ialah berkata atau berbuat sesuatu dengan sebenar-benarnya, tidak ada unsur kebohongan atau manipulasi didalamnya. Kejujuran adakalanya dalam hal ucapan dan adakalanya dalam hal perbuatan.
Dalam hal ucapan misalnya ia senantiasa berkata jujur dalam berbicara. Dan dalam hal perbuatan misalnya dalam berdagang ia tidak pernah mengurangi timbangan ketika memberikan kembalian kepada orang buta, ia berikan sesuai dengan apa yang seharusnya diterima oleh orang buta tersebut, dan dalam hal perkantoran misalnya ia tidak pernah korupsi, ia selalu melaporkan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaannya sesuai dengan apa yang ada di lapangan.
              
Jika kita korelasikan antara kejujuran dan nilai-nilai kemenusiaan (Humanisme), maka sangatlah sesuai sekali, karena kejujuran adalah salah satu dari nilai-nilai kemanusiaan. Kita tahu bahwa sebelum datang nya agama Islam, keadaan masyarakat Arab pada waktu itumasih carut-marut, , misalnya saja pada waktu itu perempuan diperlakukan sewenang-wenang dan mengubur hidup-hidup bayi perempuan yang baru lahir. Baru ketika Islam datang, nilai-nilai kemanusiaan disana mulai ditata. Sehingga bentuk-bentuk kedzaliman dan ketidakadilan sedikit demi sedikit mulai dihilangkan.


G.     HAKIKAT KEJUJURAN

Hakikat kejujuran ialah mengatakan sesuatu dengan jujur di tempat (situasi) yang tidak ada sesuatu pun yang menjadi penyelamat, kecuali kedustaan. Secara psikologis, kejujuran akan mendatangkan ketenteraman jiwa. Sebaliknya, seseorang yang tidak jujur pasti tega melakukan perbuatan serta menutupi kebenaran.

Kedustaan dan ketidakjujuran akan selalu meresahkan masyarakat, yang pada gilirannnya akan mengancam stabilitas sosial. Ketidakjujuran selalu akan melahirkan pada ketidakadilan, disebabkan orang yang tidak jujur akan tega menginjak-injak keadilan demi keuntungan material pribadi atau golongannya saja.


Pribadi yang jujur merupakan roh kehidupan yang teramat fundamental karena setiap penyimpangan dari prinsip kejujuran pada hakikatnya akan berbenturan dengan suara hati nurani. Seperti contoh, para penyelenggara negara pada setiap aktivitas dalam rangka mela yani masyarakat tentunya tidak menanggalkan prinsip kejujuran.

H .    PENGERTIAN KECURANGAN

Kecurangan (fraud) dapat didefinisikan sebagai tindakan penipuan atau kekeliruan yang dibuat oleh seseorang atau badan yang mengetahui bahwa kekeliruan tersebut dapat mengakibatkan beberapa manfaat yang tidak baik kepada individu atau entitas atau pihak lain.

Jenis – jenis kecurangan:
1. Penyimpangan atas asset (Asset Misappropriation)
    Asset misappropriation meliputi penyalahgunaan/pencurian aset atau harta  perusahaan atau pihak lain yang paling mudah dideteksi karena sifatnya yang
 Tangible atau dapat diukur/dihitung


2. Pernyataan palsu atau salah pernyataan (Fraudulent Statement)
    Fraudulent statement meliputi tindakan yang dilakukan oleh pejabat atau eksekutif suatu perusahaan atau instansi pemerintah untuk menutupi kondisi keuangan yang sebenarnya dengan melakukan rekayasa keuangan
(financial engineering) dalam penyajian laporan keuangannya untuk memperoleh keuntungan atau mungkin dapat dianalogikan dengan istilah window dressing

3. Korupsi (Corruption)
    Jenis kecurangan ini yang paling sulit dideteksi karena menyangkut kerja sama dengan  pihak lain seperti suap dan korupsi di mana hal ini merupakan jenis yang terbanyak terjadi di negara-negara berkembang yang penegakan hukumnya lemah dan masih kurang kesadaran akan tata kelola yang baik sehingga faktor integritasnya masih dipertanyakan.
                            

I.       SEBAB-SEBAB ORANG BERBUAT CURANG

Perbuatan curang memang biasanya tidak muncul begitu saja. Ada banyak faktor dan pemicu seseorang melakukan perbuatan tersebut. Diantaranya:
1.     Lemahnya iman, sedikitnya rasa takut kepada Allah dan kurangnya kesadaran bahwa Allah senantiasa mengawasi dan menyaksikan setiap perbuatannya sekecil apa pun.
2.     Kebodohan sebagian orang tentang haramnya perbuatan curang, khususnya dalam bentuk-bentuk tertentu dan saat perbuatan tersebut sudah menjadi sistem ilegal dalam sebuah lembaga atau organisasi.
3.     Ketiadaan ikhlas (niat karena Allah) dalam melakukan aktifitas, baik dalam menuntut ilmu, berniaga dan yang lainnya.
4.     Ambisi mengumpulkan pundi-pundi harta kekayaan dengan berbagai macam cara. Yang penting untung besar, walaupun dengan menumpuk dosa-dosa yang kelak menuntut balas. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Akan datang kepada manusia suatu zaman dimana seseorang tidak lagi mempedulikan apa yang didapatkannya, dari yang halal atau dari yang haram.” (HR Bukhari)
5.     Lemahnya pengawasan orang-orang yang berwenang untuk melakukan pengawasan terhadap orang-orang yang berada di bawah tanggung jawabnya.
6.     Tidak adanya kesungguhan. Sebagian orang bermalas-malasan menyelesaikan tugas dan apa yang menjadi kewajibannya, saat semua itu harus ia pertanggungjawabkan, maka ia pun menutupinya dengan perbuatan curang. Seperti seorang murid yang malas belajar, saat datang masa ujian, ia pun berusaha berbuat curang agar bisa lulus ujian.
7.     Berteman dengan orang-orang yang suka berbuat curang dan selalu menuruti ajakan setan untuk berbuat curang.
8.     Lemahnya pendidikan yang ditanamkan sejak kecil di rumah atau di sekolah. Sering kali orang tua atau guru tidak memberi tindakan yang tegas saat anak atau muridnya berbuat curang, atau malah justru memberi contoh dengan melakukan kecurangan dihadapan anak atau murid di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA




Tidak ada komentar:

Posting Komentar